Kamis, 10 Mei 2012

RANTAI MAKANAN


Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.
  • Hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungan itu membentuk suatu sistem . 
  • Bisa berupa sistem hubungan mahkluk hidup dengan lingkungan biotik , namun bisa juga antar mahkluk hidup dengan lingkungan Abiotik 
  • Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan lingkungan hayati dan non hayati itu membentuk sistem ekologi yang disebut Ekosistem
 Tentu yang terpenting yang harus diketahui , Mengapa Mahkluk hidup itu harus berhubungan di lingkungan ? kenapa dan bagaimana kalau ia nya soliter tanpa mempedulikannya ? Inilah sebenarnya Rohnya pembelajaran yang berbasis ekologi dimulai , sehungga kita bisa memahami apa artinya lingkungan
  • Di lingkungan Mahkluk hidup akan berhubungan dengan mahkluk hidup dan tak hidup , tidak bisa soliter , menyendiri , tidak bisa membentuk konsep individu
  • Di lingkungan Mahkluk hidup akan berhubungan dengan mahkluk hidup dengan tujuan ingin mendapat kan makanan dengan memakan mahkluk hidup lain atau memanfaatkan energi dari mahkluk hidup yang lain
  • Di lingkungan Mahkluk hidup akan berhubungan dengan mahkluk hidup agar bisa bersosialisasi bisa sesamanya ataupun  lainnya dengan tujuan membentuk populasi , komunitas untuk simbiotis ataupun untuk sekedar reproduksi sehingga menurunkan keturunnya agar tetap eksis di lingkungan
  • Di lingkungan Mahkluk hidup akan berhubungan dengan lingkungan tak hidup atau abiotik agar bisa menempatinya sebagai habitat atau mencari materi yang tidak bisa terpenuhi dari hubungannya dengan mahkluk hidup .  
  • Maka kemudian pada sistem hubungan ini  terjadi hubungan antar mahkluk hidup yang membentuk rantai makanan atau jaring makanan , sehingga tercipta aliran energi, dan siklus biogeokimia.
Komponen itulah yang harus dimaknai dalam belajar Ekologi secara sederhana
Dalam postongan ini sengaja hanya akan dibahas hal yang berhubungan dengan makan yang membentuk rantai makanan karena Emang penting makan bagi mahkluk hidup . ada yang bilang Hidup untuk makan dan ada pula yang bilang makan untuk hidup
 
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu
  1. rantai pemangsa
  2. rantai parasit
  3. rantai saprofit.
  1. Rantai Pemangsa/Rantai Perumput Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
  2. Rantai Parasit Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
  3. Rantai Saprofit/rantai Detritus Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.

Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Apa yang terjadi jika di dunia ini tidak ada bakteri pengurai dan jamur saproba?

Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.
  • Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen.
  • Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu mempro duksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis).
  • Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
  • Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan.
  • Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik.
  • Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakan.
  • Sumber asal energi adalah matahari.
  • Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama.
  • Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua.
  • Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga,
  • sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota Tingkat trofik keempat. begitu seterusnya


Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

a. Piramida jumlah
  • Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida jumlah,
  • Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah,
  • sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.
  • Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora.
  • Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1.
  • Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2.
  • Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik. karena semakin keatas semakin kecil jumlah kwantitasnya maka membentuk piramida , disebutlah piramida Jumlah
b. Piramida biomassa
  • Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem.
  • Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa.
  • Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.
  • Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.
  • Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.
  • Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung.
  • Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
c. Piramida energi
  • Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu.
  • Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama.
  • Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
  1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
  2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
  3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms,sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
  • Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme.
  • Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis.
  • Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya.
  • Baik dalam rantai makanan maupun jaring yang terjadi transfer materi dan energi yang penting kita analisa , Selalu rantai makanan itu tidak parnah sampai ada yang di tingkat konsumen misalnya 10 ? mengapa demikian ?
  • Jawabnya adalah setiap perpindahan baik materi dan energi dari tingkat tropik satu ke yang lain selalu dalam perpindahannya berkurang / kehilangan energinya 90 % sehingga yang sampai di sel tubuhnya hanya 10 %
  • Kemana yang 90% , ternyata : ada bagian komponen tubuh organisme yang dimakan tidak bisa dikonsumsi (misalnya tanduk/bagian yang keras . akar yang ditanah) , ada komponen meskipun sudah termakan ternyata tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaanya sehingga tidak masuk ke sel tetapi menjadi egesta dalam bentuk faeces, ternyata meskipun komponen itu masuk ke sel digunakan untuk respirasi yang energinya digunakan aktivitas dan terbuang sebagai komponen ekresta berupa ekskret OK
  • Dari uraian bisa diartikan bahwa jika dari sinar matahari terdapat energi sebesar 100000 kal (misalnya)  , energi itu samapai di jarigan palisade daun pada tumbuhan hanya 10000 kal , 90000 kal tidak menuju sasaran misal kena akarnya kena genteng dll , dari 10000 kalori sebagai PPK itu untuk menjadi PPB (produktifitas primer bersih) setelah untuk aktivitas produsen tinggal 1000 kalori , jika energi itu dimakan herbivora sampai di tubuh herbivor setelah digunakan untuk aktivitas , egesta , ekresta , energi yang sampai sel tubuh untuk pertumbuhannya hanya 100 kalori , dari jumlah kalori yang ada sampai di karnivora ( konsumen 2 ) hanya 10 kalori , apabila konsumen ke 2 itu termakan maka yang dipindahkan dan sampai ditubuhnya tinggal 1 kalori OK
  • Sehingga Food Chain tidak pernah panjang sampai konsumen 10 hehehe
  • Zat-zat anorganik dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi.
  • Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. 
  • Maka keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.

GARIS TRANSEK 
  • Transek garis (“Line Intercept Transect”) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur distribusi species di suatu lokasi untuk mengetahui perubahan habitat 
  •  Metode ini merupakan metode sampling untuk menghitung persentase distribusi suatu species  yang sangat efisien dan dapat dipercaya.
  • Hanya memerlukan sedikit peralatan dan relatif sederhana dalam penerapannya.
  • Dalam melakukan transek garis tidak hanya ditekankan pada species yang akan ditentukan namun juga  meliputi seluruh species lain yang berasosiasi dengan ekosistem tersebut disamping itu juga dapat digunakan untuk analisis faktor abiotiknya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar